Source : Lifestyle.pinhome
Banyak orang di seluruh dunia menyukai keripik singkong, yang sekarang menjadi camilan yang populer. Sejarah yang menarik di balik kelezatan ini kurang diketahui. Sebelum menjadi camilan yang kita kenal saat ini, keripik singkong telah melalui proses yang panjang, berawal dari kombinasi budaya dan kebutuhan akan makanan yang tahan lama.
Sejarah keripik singkong berasal dari Amerika Selatan, tepatnya dari daerah Amazon yang sangat kaya akan singkong. Dipotong tipis dan digoreng hingga renyah, singkong dibuat menjadi makanan ringan oleh penduduk pribumi. Proses ini membuat singkong lebih gurih dan lezat dan membuatnya lebih lama.
Penjelajah Spanyol membawa singkong ke Eropa pada abad ke-16, membuka jalan bagi makanan ini untuk tersebar di seluruh dunia, membuat singkong menjadi camilan yang disukai oleh banyak orang. Namun, bukan hingga abad ke-19, ketika teknologi penggorengan semakin berkembang, keripik singkong mulai diproduksi secara massal.
Pada awalnya, keripik singkong dibuat secara manual dengan memotong dan menggorengnya menggunakan minyak panas. Namun, dengan kemajuan teknologi, mesin penggorengan otomatis mulai digunakan, yang memungkinkan produksi yang lebih efisien dan dalam jumlah yang lebih besar.
Selain di Amerika Selatan, keripik singkong juga merupakan bagian dari makanan Indonesia yang lezat. Di sana, keripik singkong disebut "keripik sanjay" dan sangat disukai di berbagai tempat. Proses pembuatan juga berbeda, dengan beberapa tempat menggunakan rempah-rempah tertentu untuk memberikan rasa yang berbeda.
Keripik singkong masih menjadi salah satu camilan favorit yang tersedia di banyak toko dan pasar tradisional. Dengan berbagai perubahan dan inovasi, keripik singkong tetap memiliki esensi tradisi dan sejarahnya. Setiap gigitannya menggugah lidah dan mengingatkan kita pada kekayaan budaya dan sejarah yang membentuknya.